Label

Rabu, 23 Desember 2015

Drama proses melahirkan

Assalamualaikum...

Alhamdulillah bisa nulis blog lagi, bener-bener baru bisa kepegang buat rutin nge blog lagi. Bismillah semoga bisa terus konsisten buat sharing pengalaman di blog ini. Perjuangan new mom yaa...hehehe :))

Alhamdulillah lagi, saya sudah melahirkan anak pertama tanggal 25 September 2015 dengan proses yang cukup panjang, huft...hampir 3 hari berjuang buat usaha melahirkan normal, tapi apa daya si baby lebih milih c-sectio sebagai jalan lahirnya. Tapi semuanya saya syukurin sebagai proses yang harus dinikmati. 

semuanya dimulai di hari rabu, 16 September. Jadi ceritanya hari itu saya jadwal kontrol. Nah, pas diperiksa dokter dan dicek detak jantungnya, dokter bilang kok denyutnya cepat. Dokter bilang coba untuk di CTG dulu. Dan benar saja, pas di CTG memang terlihat sudah banyak kontraksi dan pas di cek pembukaan ternyata sudah pembukaan 1, tapi saya ga ada mulas sama sekali. Akhirnya saya harus di observasi 8 Jam untuk melihat perkembangannya. Duh, pertama kali ngerasain di cek pembukaan itu rasanya udah sakit banget. ditambah tiap 4 jam sekali di cek pembukaan, jadi ada rasa trauma klo pas udah mau cek pembukaan..hahaha.
Tapi ternyata sudah 8 jam, pembukaan saya ga maju-maju. Akhirnya saya minta untuk pulang saja dan jam 12 malam saya maksa pulang.

Nah seminggu kemudian, drama proses panjang persalinan pun dimulai...
Rabu, 23 Sept 01.00 Pagi
saya merasa mulas sekali ga seperti biasanya. saya ga bisa tidur sampai subuh. saya bangunin suami dan akhirnya habis solat subuh saya coba whatsapp Dokter Yeni, dan beliau bilang langsung disuruh datang ke rumah sakit untuk diperiksa dan kebetulan beliau juga ada tindakan c-sectio pagi itu.

06.00 Pagi
Saya dan suami langsung meluncur ke Rumah sakit.Sampai sana nunggu dokternya sampai selesai tindakan.

08.30 pagi
Cek CTG lagi, dan sudah ada kemajuan pembukaan dari seminggu yang lalu, walaupun cuma jadi pembukaan 2 tapi dokter masih optimis saya bisa melahirkan normal. Jadi saya di observasi lagi dan karena sudah pembukaan 2 saya sudah ga boleh minta pulang dan dokter juga tidak mau mengambil resiko terjadi apa-apa klo nanti pulang kerumah dengan kondisi pembukaan yang sudah 2. Saya disuruh berjalan-jalan supaya cepat nambah pembukaannya, tapi yang ada kok lama-lama mulasnya mulai hilang.

14.00 Siang
Dicek pembukaan lagi ternyata belum ada kemajuan, akhirnya ditunggu 2 jam lagi klo masih belum maju akan di induksi.

16.00 Sore
ternyata belum ada kemajuan juga pembukaannya, dan akhirnya dipasanglah selang infus untuk dimasukkan cairan rangsangan biar mulas, katanya hampir sama seperti induksi.

18.00 Sore
Dicek pembukaan, akhirnya ada kemajuan pembukaan 3. Semakin optimis dong saya untuk bisa melahirkan normal, karena katanya klo sudah pembukaan 4 setelahnya akan lebih cepat pembukaannya.

Kamis 24 Sept, 08.00 Pagi (Pas Idul Adha)
Masih di induksi semalaman sampai pagi dan sudah habis 3 botol infus, dan anehnya rasa mulas saya ga terlalu hebat seperti orang-orang banyak bilang klo di induksi rasanya sakit sekali, tapi saya enggak, cuma seperti sakit mau menstruasi saja. Dicek pembukaan juga masih pembukaan 3, dan yang bikin sedih bidannya sudah warning untuk siap-siap puasa persiapan untuk tindakan caesar klo ternyata sore belum maju juga pembukaan.
Jeng...jeng.... seketika saya stress dan mewek nangis ke suami karena jujur selama hamil saya selalu optimis bersugesti untuk bisa melahirkan normal. Klo kata orang saya udah 'parno' duluan takut klo harus caesar, karena dengar cerita orang-orang yang pernah caesar katanya sakit pasca operasinya itu lama hilangnya dan sakit sekali. (jangan ditiru ya mom, harus berserah diri aja emang apapun yang terjadi..hehe)
Akhirnya suami dan keluarga semuanya menguatkan apapun yang terjadi harus dijalani, dan yang paling penting dikit lagi ketemu sama baby nya.. Ya Oke, Akhirnya saya pasrah dan bismillah apapun yang terjadi.

17,00 Sore
Dokter Yeni datang untuk memeriksa pembukaan. dan dokter bilang ada kemajuan jadi pembukaan 3 lebar (atau 3,5 lah) yang artinya masih bisa optimis normal dan dokter kasih waktu lagi untuk di induksi sampai besok sore, kalau belum maju juga ya terpaksa harus caesar.. fiuuuh, sedikit hilang rasa takut saya tapi mulasnya juga masih gitu-gitu aja.

20.00 Malam
Saya ditransfusi darah untuk antisipasi pada saat melahirkan karena HB saya kurang dari 10, jadi harus di transfusi karena takut nantinya pingsan saat melahirkan. Pertama kali (dan mudah-mudahan hanya sekali seumur hidup) saya merasa di transfusi. Rasanya agak perih dan berat saat darah itu masuk ke tubuh. Bidannya bilang efek setelah transfusi mungkin rasa mulasnya akan hilang.

Jumat 25 Sept, 06.00 Pagi
Saya merasakan mulas yang agak lebih sakit dari kemarin-kemarin. Dan saya bilang ke bidan, setelah diperiksa memang kontraksinya lebih kuat dari kemarin.

08.00 Pagi
Dokter Yeni datang dan memeriksa lagi. Dokter bilang pembukaannya masih sama dan akhirnya di bantu dengan di 'Striping'. Duh lagi-lagi rasanya ga karuan sakitnya. dan efek striping nya memang bikin lebih mulas. Hari itu saya optimis bisa maju pembukaannya karena rasa mulasnya yang terus bertambah.

16.00 Sore
Dan sore itu adalah penentuan untuk tindakan caesar. Periksa pembukaan lagi dan ternyata ga ada kemajuan padahal katanya kepala bayi sudah bisa di pegang dan mulut rahim saya juga sudah lebih lemas daripada kemarin yang masih kaku. Yasudah, akhirnya suami saya disuruh tanda tangan untuk tindakan operasi. Pasrah se pasrah pasrahnya sama Allah, sugesti positif mungkin ini jalan terbaik.

20. 45 malam
15 menit sebelum tindakan operasi saya di cek lagi pembukaannya, karena siapa tau ternyata sudah maju 4 dan ga jadi caesar. Daaaaaan ternyata no hope, masih segitu-segitu aja pembukaannya.

21.00 Malam
Masuk ruang operasi dengan segala persiapannya. Bener-bener nervous ngebayangin pertama kali di operasi. Kepikiran omongan orang-orang yang katanya di suntik untuk bius aja sakit, tapi Alhamdulillah ternyata yang saya rasain ga sakit. di ruang operasi Pasrah, sambil baca doa sambil ngerasain perut lagi di 'obok-obok', ngatur nafas karena emang terasa agak sesak. Dan jam 21.47 tepat anakku lahir, Rasanyaaa ALLAHU AKBAR dengar tangisannya dia untuk pertama kalinya...terharu lah, dan susternya juga baik banget, air mata saya di bantu di lap sama dia. Setelah bayi saya dibersihkan, langsung ditempel ke dada saya selama beberapa menit. Masih Speecless rasanya.

Selesai itu saya di recovery 1 jam, saya coba untuk istirahat baru pindah ke kamar inap. Sampai rawat inap, saya ga berenti-berentinya mau cerita prosesnya ke suami, padahal rasanya masih melayang habis operasi dan karena kebanyakan cerita saya mual dan akhirnya muntah. Habis itu saya memutuskan untuk istirahat sampai besok pagi.

Dan lagi-lagi Alhamdulillah saya ga salah milih Rumah sakit. Kata orang-orang setelah operasi caesar biasanya harus nunggu sampai buang angin dulu baru bisa makan, tapi saya justru di sarankan 2 jam setelah operasi kalau kuat minum air putih boleh, sedikit-sedikit saja tapi. sehari setelah operasi saya malah langsung disuruh jalan untuk melatih agar jahitannya lentur. Dan saya juga ingat kata sepupu ipar saya untuk dipaksa bergerak agar lebih lentur, tidak menunggu sampai beberapa hari. Tapi memang perjuangan untuk gerakin badannya itu luarrrr biasa ya rasanya, Belum lagi harus kasih ASI langsung ke bayi sambil tiduran hadap kanan atau kiri. Selain itu juga ternyata jahitan diperut saya juga rapi, yang kata susternya seperti pakai laser, jadi langsung tertutup dan cepat kering. Alhamdulillah, hilang juga ketakutan akan jahitan yang katanya bisa basah ga kering atau jahitan yang rasa perihnya lama hilang. Ternyata ga kejadian di saya. Puas melahirkan di RSPI Puri Indah. Memang 1 hal yang saya agak kecewa, dokternya ga mau USG dulu karena ternyata posisi bayi saya terlentang jadi tidak bisa maju-maju di panggul.


Dear Mom, proses panjang melahirkan yang baru pertama kali saya alami ini banyak pelajaran yang bisa diambil, Diantaranya, kita ga bisa maksain kehendak untuk kekeuh melahirkan normal, tapi kita harus benar-benar pasrah sama kehendak Allah dan Bayi, mungkin ada hikmah dibalik semua prosesnya. Selama ini saya selalu dapat masukan-masukan yang bikin parno tentang operasi caesar. Memang melahirkan secara normal, mungkin perjuangannya lebih terasa saat kita melahirkan bayi kita, tapi jangan pesimis dulu, menurut saya pasca operasi caesar juga seorang ibu harus berjuang melawan rasa sakit dan nyeri nya. Intinya menurut saya apapun prosesnya, itu semua butuh perjuangan lebih untuk menjadi seorang ibu. Dan ketakutan-ketakutan saya tentang caesar juga hilang setelah merasakan sendiri prosesnya.

Welcome to parenthood world, Bismillah :)