Label

Rabu, 23 Desember 2015

Drama proses melahirkan

Assalamualaikum...

Alhamdulillah bisa nulis blog lagi, bener-bener baru bisa kepegang buat rutin nge blog lagi. Bismillah semoga bisa terus konsisten buat sharing pengalaman di blog ini. Perjuangan new mom yaa...hehehe :))

Alhamdulillah lagi, saya sudah melahirkan anak pertama tanggal 25 September 2015 dengan proses yang cukup panjang, huft...hampir 3 hari berjuang buat usaha melahirkan normal, tapi apa daya si baby lebih milih c-sectio sebagai jalan lahirnya. Tapi semuanya saya syukurin sebagai proses yang harus dinikmati. 

semuanya dimulai di hari rabu, 16 September. Jadi ceritanya hari itu saya jadwal kontrol. Nah, pas diperiksa dokter dan dicek detak jantungnya, dokter bilang kok denyutnya cepat. Dokter bilang coba untuk di CTG dulu. Dan benar saja, pas di CTG memang terlihat sudah banyak kontraksi dan pas di cek pembukaan ternyata sudah pembukaan 1, tapi saya ga ada mulas sama sekali. Akhirnya saya harus di observasi 8 Jam untuk melihat perkembangannya. Duh, pertama kali ngerasain di cek pembukaan itu rasanya udah sakit banget. ditambah tiap 4 jam sekali di cek pembukaan, jadi ada rasa trauma klo pas udah mau cek pembukaan..hahaha.
Tapi ternyata sudah 8 jam, pembukaan saya ga maju-maju. Akhirnya saya minta untuk pulang saja dan jam 12 malam saya maksa pulang.

Nah seminggu kemudian, drama proses panjang persalinan pun dimulai...
Rabu, 23 Sept 01.00 Pagi
saya merasa mulas sekali ga seperti biasanya. saya ga bisa tidur sampai subuh. saya bangunin suami dan akhirnya habis solat subuh saya coba whatsapp Dokter Yeni, dan beliau bilang langsung disuruh datang ke rumah sakit untuk diperiksa dan kebetulan beliau juga ada tindakan c-sectio pagi itu.

06.00 Pagi
Saya dan suami langsung meluncur ke Rumah sakit.Sampai sana nunggu dokternya sampai selesai tindakan.

08.30 pagi
Cek CTG lagi, dan sudah ada kemajuan pembukaan dari seminggu yang lalu, walaupun cuma jadi pembukaan 2 tapi dokter masih optimis saya bisa melahirkan normal. Jadi saya di observasi lagi dan karena sudah pembukaan 2 saya sudah ga boleh minta pulang dan dokter juga tidak mau mengambil resiko terjadi apa-apa klo nanti pulang kerumah dengan kondisi pembukaan yang sudah 2. Saya disuruh berjalan-jalan supaya cepat nambah pembukaannya, tapi yang ada kok lama-lama mulasnya mulai hilang.

14.00 Siang
Dicek pembukaan lagi ternyata belum ada kemajuan, akhirnya ditunggu 2 jam lagi klo masih belum maju akan di induksi.

16.00 Sore
ternyata belum ada kemajuan juga pembukaannya, dan akhirnya dipasanglah selang infus untuk dimasukkan cairan rangsangan biar mulas, katanya hampir sama seperti induksi.

18.00 Sore
Dicek pembukaan, akhirnya ada kemajuan pembukaan 3. Semakin optimis dong saya untuk bisa melahirkan normal, karena katanya klo sudah pembukaan 4 setelahnya akan lebih cepat pembukaannya.

Kamis 24 Sept, 08.00 Pagi (Pas Idul Adha)
Masih di induksi semalaman sampai pagi dan sudah habis 3 botol infus, dan anehnya rasa mulas saya ga terlalu hebat seperti orang-orang banyak bilang klo di induksi rasanya sakit sekali, tapi saya enggak, cuma seperti sakit mau menstruasi saja. Dicek pembukaan juga masih pembukaan 3, dan yang bikin sedih bidannya sudah warning untuk siap-siap puasa persiapan untuk tindakan caesar klo ternyata sore belum maju juga pembukaan.
Jeng...jeng.... seketika saya stress dan mewek nangis ke suami karena jujur selama hamil saya selalu optimis bersugesti untuk bisa melahirkan normal. Klo kata orang saya udah 'parno' duluan takut klo harus caesar, karena dengar cerita orang-orang yang pernah caesar katanya sakit pasca operasinya itu lama hilangnya dan sakit sekali. (jangan ditiru ya mom, harus berserah diri aja emang apapun yang terjadi..hehe)
Akhirnya suami dan keluarga semuanya menguatkan apapun yang terjadi harus dijalani, dan yang paling penting dikit lagi ketemu sama baby nya.. Ya Oke, Akhirnya saya pasrah dan bismillah apapun yang terjadi.

17,00 Sore
Dokter Yeni datang untuk memeriksa pembukaan. dan dokter bilang ada kemajuan jadi pembukaan 3 lebar (atau 3,5 lah) yang artinya masih bisa optimis normal dan dokter kasih waktu lagi untuk di induksi sampai besok sore, kalau belum maju juga ya terpaksa harus caesar.. fiuuuh, sedikit hilang rasa takut saya tapi mulasnya juga masih gitu-gitu aja.

20.00 Malam
Saya ditransfusi darah untuk antisipasi pada saat melahirkan karena HB saya kurang dari 10, jadi harus di transfusi karena takut nantinya pingsan saat melahirkan. Pertama kali (dan mudah-mudahan hanya sekali seumur hidup) saya merasa di transfusi. Rasanya agak perih dan berat saat darah itu masuk ke tubuh. Bidannya bilang efek setelah transfusi mungkin rasa mulasnya akan hilang.

Jumat 25 Sept, 06.00 Pagi
Saya merasakan mulas yang agak lebih sakit dari kemarin-kemarin. Dan saya bilang ke bidan, setelah diperiksa memang kontraksinya lebih kuat dari kemarin.

08.00 Pagi
Dokter Yeni datang dan memeriksa lagi. Dokter bilang pembukaannya masih sama dan akhirnya di bantu dengan di 'Striping'. Duh lagi-lagi rasanya ga karuan sakitnya. dan efek striping nya memang bikin lebih mulas. Hari itu saya optimis bisa maju pembukaannya karena rasa mulasnya yang terus bertambah.

16.00 Sore
Dan sore itu adalah penentuan untuk tindakan caesar. Periksa pembukaan lagi dan ternyata ga ada kemajuan padahal katanya kepala bayi sudah bisa di pegang dan mulut rahim saya juga sudah lebih lemas daripada kemarin yang masih kaku. Yasudah, akhirnya suami saya disuruh tanda tangan untuk tindakan operasi. Pasrah se pasrah pasrahnya sama Allah, sugesti positif mungkin ini jalan terbaik.

20. 45 malam
15 menit sebelum tindakan operasi saya di cek lagi pembukaannya, karena siapa tau ternyata sudah maju 4 dan ga jadi caesar. Daaaaaan ternyata no hope, masih segitu-segitu aja pembukaannya.

21.00 Malam
Masuk ruang operasi dengan segala persiapannya. Bener-bener nervous ngebayangin pertama kali di operasi. Kepikiran omongan orang-orang yang katanya di suntik untuk bius aja sakit, tapi Alhamdulillah ternyata yang saya rasain ga sakit. di ruang operasi Pasrah, sambil baca doa sambil ngerasain perut lagi di 'obok-obok', ngatur nafas karena emang terasa agak sesak. Dan jam 21.47 tepat anakku lahir, Rasanyaaa ALLAHU AKBAR dengar tangisannya dia untuk pertama kalinya...terharu lah, dan susternya juga baik banget, air mata saya di bantu di lap sama dia. Setelah bayi saya dibersihkan, langsung ditempel ke dada saya selama beberapa menit. Masih Speecless rasanya.

Selesai itu saya di recovery 1 jam, saya coba untuk istirahat baru pindah ke kamar inap. Sampai rawat inap, saya ga berenti-berentinya mau cerita prosesnya ke suami, padahal rasanya masih melayang habis operasi dan karena kebanyakan cerita saya mual dan akhirnya muntah. Habis itu saya memutuskan untuk istirahat sampai besok pagi.

Dan lagi-lagi Alhamdulillah saya ga salah milih Rumah sakit. Kata orang-orang setelah operasi caesar biasanya harus nunggu sampai buang angin dulu baru bisa makan, tapi saya justru di sarankan 2 jam setelah operasi kalau kuat minum air putih boleh, sedikit-sedikit saja tapi. sehari setelah operasi saya malah langsung disuruh jalan untuk melatih agar jahitannya lentur. Dan saya juga ingat kata sepupu ipar saya untuk dipaksa bergerak agar lebih lentur, tidak menunggu sampai beberapa hari. Tapi memang perjuangan untuk gerakin badannya itu luarrrr biasa ya rasanya, Belum lagi harus kasih ASI langsung ke bayi sambil tiduran hadap kanan atau kiri. Selain itu juga ternyata jahitan diperut saya juga rapi, yang kata susternya seperti pakai laser, jadi langsung tertutup dan cepat kering. Alhamdulillah, hilang juga ketakutan akan jahitan yang katanya bisa basah ga kering atau jahitan yang rasa perihnya lama hilang. Ternyata ga kejadian di saya. Puas melahirkan di RSPI Puri Indah. Memang 1 hal yang saya agak kecewa, dokternya ga mau USG dulu karena ternyata posisi bayi saya terlentang jadi tidak bisa maju-maju di panggul.


Dear Mom, proses panjang melahirkan yang baru pertama kali saya alami ini banyak pelajaran yang bisa diambil, Diantaranya, kita ga bisa maksain kehendak untuk kekeuh melahirkan normal, tapi kita harus benar-benar pasrah sama kehendak Allah dan Bayi, mungkin ada hikmah dibalik semua prosesnya. Selama ini saya selalu dapat masukan-masukan yang bikin parno tentang operasi caesar. Memang melahirkan secara normal, mungkin perjuangannya lebih terasa saat kita melahirkan bayi kita, tapi jangan pesimis dulu, menurut saya pasca operasi caesar juga seorang ibu harus berjuang melawan rasa sakit dan nyeri nya. Intinya menurut saya apapun prosesnya, itu semua butuh perjuangan lebih untuk menjadi seorang ibu. Dan ketakutan-ketakutan saya tentang caesar juga hilang setelah merasakan sendiri prosesnya.

Welcome to parenthood world, Bismillah :)







Senin, 14 September 2015

USG 4D di RS. Hermina Daan Mogot

Assalamualaikum :)

Kali ini saya akan sharing pengalaman saya untuk USG 4D. Jujur awalnya saya lack of information sekali tentang manfaat USG 4D ini. setiap saya cari info tentang USG 4D, mostly saya hanya dapat informasi kalau USG 4D ini bisa melihat wajah dan organ bayi nya dengan lebih jelas lagi, itu saja. Dan kebanyakan juga orang-orang mencari tempat USG 4D dengan harga yang cukup murah. Berbekal info hanya dari browsing dan rekomendasi dari teman, saya coba juga deh untuk USG 4D dengan harga yang murah yaitu di Klinik Fakhira, Sawah Lunto, Manggarai. 

Saya buat appointment dari 2 minggu sebelumnya karena dari info yang saya baca, klinik tersebut sangat ramai. Dan memang benar, pada saat saya kesana memang kliniknya penuh dan antri. Sewaktu di telfon, saya dapet antrian nomor 8, tetapi pada saat disana saya dapat antrian lebih cepat yaitu jadi nomor 4. Jadi antriannya itu kayaknya berdasarkan urutan kita tensi sama susternya. 

Setelah dipanggil, masuklah saya ke ruangan dokter. langsung dilihat awalnya masih 2D dulu, setelah itu baru 4D nya. Sayangnya, mungkin saya dapat dokter yang kurang komunikatif, jadi kebanyakan saya yang bertanya dan intinya saya memang pengen tahu secara fisik, bayinya bagaimana, lengkap atau tidak organnya, dan yang pasti melihat lebih jelas wajahnya. Waktunya juga tidak terlalu lama, agak kecewa sih tapi masih ga mau komplain juga karena harganya juga murah.

hasil 4D klinik Fakhira di layar monitor

hasil 4D klinik Fakhira setelah di print

Alhamdulillah, senang saat itu bisa lihat jelas wajah si baby dengan lebih jelas. Saya dapat 1 lembar print fotonya dan biaya yang saya harus bayar hanya 183.000. Cukup murah memang.

Sampai tibalah saatnya saya kontrol bulanan. Dengan pedenya saya bilang ke dokter Yeni kalau saya sudah USG 4D dan saya berikan juga hasil foto yang cuma 1 lembar itu. Tapi eh tapi, setelah itu dokter minta reportnya juga. Saya bilang "ga ada dok, karena kemarin cuma secara lisan saja sambil ngobrol, tapi lengkap kok organnya". Nah dari sinilah si Dokter menjelaskan apa yang seharusnya bisa di dapat dari USG 4D. USG 4D yang bagus itu pasti ada report dimana kita bisa tahu info lengkap tentang si baby. Saya dan suami akhirnya mengerti dan kami memutuskan untuk melakukan lagi USG 4D. Dokter Yeni menyarankan untuk mencoba USG 4D di RS. Hermina Daan Mogot karena disana ada ahli Sonologi PEREMPUAN namanya dr. Lianita Gunawan (karena sepanjang saya browsing, kebanyakan dokter USG 4D yang katanya bagus itu laki-laki). 

Awalnya saya sempat browsing-browsing lagi untuk info USG 4D di Rumah Sakit lain, sampai saya juga telfon langsung ke RS nya untuk tanya dokter perempuan dan harga USG 4D. Dan memang kebanyakan harganya diantara 700 ribu s/d 1 juta keatas. Tapi saya dan suami galau, sampai akhirnya tetap memutuskan untuk USG 4D di RS. Hermina Daan Mogot karena sudah ada rekomendasi dari dr. Yeni yang notabene nya beliau juga praktek disana, jadi modal percaya saja. Akhirnya saya langsung bikin appointment ke RS. Hermina Daan Mogot, namun saya harus menunggu sekitar 2 minggu karena dokternya sedang cuti dan baru ada 2 minggu lagi. Nah lho, usia kandungan saya sudah 31 minggu kalau saya harus menunggu 2 minggu lagi. Tapi akhirnya setelah konsul ke Dokter Yeni, beliau bilang gak apa-apa tapi paling nanti agak susah melihatnya. 

2 Minggu kemudian, datanglah saya ke RS. Hermina Daan Mogot dan langsung disuruh menunggu diruang periksa Executive. Saya datang pukul 10.00, dapat antrian nomor 4 dan baru masuk ruang dokter jam 13.00. Lama nunggunya karena memang setiap waktu periksa 1 pasien rata-rata 30 s/d 45 menit. Belum lagi dokternya membuat report di akhir pemeriksaan atau ada pasien yang bayinya ngumpet, disarankan untuk jalan-jalan dulu dan kembali lagi di periksa supaya kelihatan.

Pas saya masuk ke ruangan, dr. Lianita sudah membaca riwayat kehamilan saya dari buku kehamilan saya dan beliau langsung periksa saya. Dokternya asik, sudah agak tua tapi tidak kaku pembawaaanya. Sama suami saya malah banyak bercanda tapi beliau sangat detail melihat kondisi bayi. Akhirnya saya tahu apa saja yang diperiksa oleh dokter dan tujuannya, seperti :
  • Melihat wajahnya secara jelas, untuk tahu juga apakah ada kelainan seperti bibir sumbing, dll.
  • Kondisi jantung baby. Detaknya bagus atau tidak, bilik dan serambinya lengkap atau tidak, serta aliran darah di jantungnya benar atau tidak.
  • Melihat letak plasenta.
  • Melihat kelamin lebih jelas, apakah ada kelainan atau tidak.
  • Melihat lambung, ginjal, kandung kemih nya bagus atau tidak.
  • Melihat kondisi kepala dan otak. Apakah ada kelainan seperti hydrochepalus, dll. dan dihitung aliran darah ke otaknya bagus atau tidak. 
  • Melihat jumlah air ketuban.
  • Melihat adanya lilitan tali pusar, dan masih ada lagi yang diperiksa.

Sayangnya karena usia kandungan saya yang sudah 31 weeks, wajah si baby sudah susah terlihat tampak depan, karena kata dokter sudah sempit pergerakannya dan menempel dengan rahim. jadi ya setengah wajah aja deh. Tapi Alhamdulillah, hasilnya semuanya bagus dan normal, hanya ada 1 lilitan tali pusar. 
Hasil USG 4D di RS. Hermina Daan Mogot, 1 bundel foto, report dan CD
Setelah selesai, saya menunggu sebentar diluar untuk mendapat hasil reportnya. Dan benar saja, report yang saya dapat isinya lengkap, yaitu :
1. Report tertulis lengkap
2. 1 CD
3. 10 foto 2D (foto jantung, ginjal, lambung, kepala, dll)
4. 3 foto 4D (foto wajah, kelamin, dan lilitan tali pusar)

Biaya yang harus saya keluarkan yaitu 719.000. tapi rasanya ga menyesal dengan biaya segitu, karena saya dapat informasi lengkap tentang baby. Jadi tenang juga kalau kita tahu banyak kondisi baby.

Semoga informasi ini bermanfaat ya untuk para Bumil yang akan USG 4D, biar ga kurang info seperti saya. Enjoy your pregnancy :)

Rabu, 19 Agustus 2015

Periksa kandungan di RS. Pondok Indah-Puri Indah

Assalamualaikum :)

Kali ini saya mau sedikit review mengenai pengalaman saya kontrol kandungan di RS. Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta Barat. Dari awal kehamilan, saya belum pernah berpindah-pindah RS ataupun dokter kandungan. Karena pada saat saya memutuskan dan datang ke RS. Puri Indah ini, first impressionnya sangat nyaman. Sistem Komputerisasinya berjalan sangat baik, susternya ramah-ramah, prosedur administrasinya tidak ribet.  Untuk biaya, ya cukup diatas rata-rata tapi memuaskan pelayanannya.

Awalnya saya hanya mencari dokter Obgyn Wanita yang dekat dengan rumah saya saat itu. Saya browsing di beberapa RS di daerah jakarta barat, dan akhirnya pilihan jatuh ke RS. Pondok Indah-Puri Indah (selanjutnya saya singkat jadi RS. Puri Indah saja ya, karena terlalu panjang namanya). Disana ada dokter Obgyn wanita satu-satunya yaitu dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG. Sebenarnya disana juga banyak dokter-dokter lain yang bagus seperti dr. calvin tjong, dr. Erdwin Rakun, dr. Handi Suryana, dll tapi balik lagi, suami kekeuh dokternya harus wanita. Saya sempat cari info mengenai dr. Yeni, so far tidak ada yang bermasalah juga dengan beliau, jadi Bismillah saja saat itu semoga langsung cocok.

Pertama ketemu dengan dokter Yeni, orangnya sangat ramah, cantik (mirip anggun C. Sasmi..hehe) dan yang pasti komunikatif. Beliau juga orangnya tenang dalam menjelaskan permasalahan dan memberikan solusi. Beliau juga ingin melihat riwayat pasiennya dari awal kehamilan sampai menjelang persalinan jadi pasti beliau akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lab lengkap dan mendalam. Jadi pada saat sampai persalinan nanti, dapat memperkecil kemungkinan resiko-resiko yang tidak ingin terjadi. Untuk tempat praktek, beliau hanya praktek di dua RS, di RS. Puri Indah dan DI RS. Hermina Daan Mogot. Selama konsultasi dengan dr. Yeni saya merasa cocok, dan saya diberikan obat-obat yang berbeda di tiap trimester :
  • Trimester Pertama (Vitamam 1, dan Osfit DHA)
  • Trimester Kedua (Vitamam 2, dan Osfit DHA)
  • Trimester Ketiga (Maltofer, PRolacta W DHA dan Cal-95)

Jika sedang sharing dengan teman-teman saya, saya tahu memang obat-obatan yang diberikan berbeda dari yang biasanya disarankan oleh dokter-dokter lain. Banyaknya mereka diberikan seperti folamil Genio, folavit dll. Dari segi harga pun obat-obatan diatas terbilang tidak terlalu murah tapi setelah saya review, kualitasnya pun memang bagus dan insyaAllah memang memberikan manfaat yang bagus untuk kehamilan saya.

Berbicara mengenai biaya pun, selama hamil saya melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter serta pemeriksaan lab. Kalau boleh saya review, berikut rincian harganya :
1. Konsultasi Dokter Rp. 300.000,-
2. USG Kandungan (2D+1 print foto) Rp. 150.000,-
3. Biaya Laboratorium yang meliputi :
   - Toxoplasma Rp. 275.000,-
   - FBC (Full Blood Count) Rp. 105.000,-
   - HBsAg Rp. 150.000,-
   - Urinalysis Rp. 70.000,-
   - CMV Rp. 380.000,-
   - Glucose AD Random Rp. 40.000,-
   - Anti HSV 2 Rp. 275.000,-
   - Anti Rubella Rp. 365.000,-
4. Untuk USG 4D berkisar 1 juta something (saya kurang tahu persisnya berapa, saya tidak USG 4D di RS. Puri Indah karena dokternya laki-laki)

5. Untuk biaya melahirkan, bulan Juli kemarin saya sempat meminta listnya seperti gambar dibawah, namun biaya tersebut belum termasuk biaya obat-obatan yang katanya bisa sampai 20% dari biaya melahirkan :

Biaya persalinan normal

biaya persalinan dengan sectio

Biaya persalinan dengan sectio-cito
*maaf kalau fotonya kurang jelas

Kalau dilihat dari segi harga, memang tidak murah, akan tetapi saya rasa sesuai dengan kualitas dan pelayanan yang diberikan. Jika kita punya rejeki lebih, mungkin tidak ada salahnya untuk memeriksakan kandungan secara lengkap, selain itu juga kita pasti ingin yang terbaik untuk kehamilan dan kesehatan baby kita. Demikian review saya mengenai RS. Puri Indah, semoga informasi ini bermanfaat tanpa bermaksud berlebihan :)

Selasa, 18 Agustus 2015

kehamilan trimester 1, 2, 3

Assalamualaikum :)

Alhamdulillah sekarang usia kandungan saya sudah di trimester 3 alias sudah  8 bulan. Sebelumnya banyak banget drama-drama perjuangan di trimester 1 dan 2 (haha.. kayak sinetron).

TRIMESTER 1

Setelah periksa kandungan yang pertama dan dinyatakan benar-benar hamil, 2 minggu kemudian saya kembali periksa untuk memastikan usia kandungan saya. Selain itu juga saya langsung disuruh cek laboratorium lengkap darah dan urine. Nah, dari hasil lab inilah semua drama dimulai. Hasil lab menyatakan kalau HB saya rendah dan harus dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk tahu apakah ada kemungkinan Talasemia. Selain itu dari hasil lab ternyata saya ada virus TORCH. Saya langsung lemas karena dokter bilang masih akan 50:50 apakah saya bisa melahirkan secara normal jika virus itu masih ada, tapi dokter saya saat itu dengan tenang menjelaskan virus itu bisa hilang dengan terapi minum obat yang diberikan selama 6 bulan lamanya dan setelah itu harus cek lab lagi untuk memastikan apakah virus itu sudah negatif.

Akhirnya saya cek lab lagi untuk kelanjutan HB saya yang rendah. Dan ternyata saya memang ada turunan Talasemia yang Alhamdulillahnya masih dalam kategori Beta Minor. Tapi tetap saja tidak bisa di disepelekan mengingat saya ingin sekali melahirkan secara normal dan Talasemia ini bisa berpengaruh pada saat proses melahirkan nanti. 

Di trimester pertama ini memang saya tidak mengalami yang namanya Morning sickness, tapi saya sempat 3 hari tidak bisa bangun dari tempat tidur karena pusing yang teramat sangat. Saya komunikasi dengan dokter saya, beliau bilang itu bisa jadi karena pengaruh HB yang rendah. Solusinya saya harus makan daging-dagingan untuk menambah HB saya padahal saya kurang suka daging, tapi demi mau sehat akhirnya ya dipaksakan karena ingat ada baby di perut yang harus sehat juga.

Perlahan saya jadi benar-benar memastikan asupan makanan saya dan ga terlalu jadi picky memilih makanan, walaupun saya saat itu juga sangat mual jika mencium bau nasi apalagi memakannya, tapi suami saya yang terus support (agak maksa juga sih) untuk tetap makan nasi. Kembali lagi, semua demi baby di perut dan demi bisa melahirkan secara normal!.

TRIMESTER 2

Nah masuk di trimester kedua ini, semua rasanya lebih enak. Saya juga sudah tidak terlalu sering pusing-pusing dan mual sama nasi. Sudah bisa makan enak dan beraktifitas normal, namun tetap dengan memperhatikan asupan makanan saya. 

Di trimester kedua ini juga saya sudah bisa tahu jenis kelamin si baby, dan Alhamdulillah sesuai harapan suami..hahaa. Berat badan bayi saya juga bagus, malahan agak besar dari ukuran yang seharusnya. Saya sudah bisa merasakan baby bump yang Alhamdulillah bayi saya sangat aktif. Senang banget rasanya ga berhenti bersyukur :) 

Di akhir bulan ke 6 usia kandungan saya, saya harus periksa lab lagi perihal virus torch. Dan Alhamdulillah lagi hasil lab menyatakan negatif :)) Ga sia-sia saya mati-matian tiap hari makan obat supaya virus itu hilang dan supaya bisa melahirkan secara normal dan terima kasih suamiku yang selalu menjadi reminder :*

TRIMESTER 3

Alhamdulillah, masuk trimester 3 semuanya sudah baik-baik saja. hasil lab aman, si baby juga sehat dan kata dokter berat badannya cukup besar. Yang saya rasakan sekarang semakin lama rasanya perut semakin besar menarik kulit saya, agak sering sesak nafas, posisi tidur sudah cukup sulit, baby semakin sering menendang perut bawah jadinya saya rasanya ingin buang air kecil terus dan perut rasanya gatal sekali. Terakhir USG posisi baby juga sudah bagus, kepalanya sudah di bawah bahkan sudah mau masuk panggul (bisa maju dari HPL nih..hihi). Memang ada lilitan tali pusar 1x, tapi masih bisa diusahakan untuk lahir normal. 

Tapi ada rasa yang bikin saya sering senyum-senyum sendiri. Kalau sudah melahirkan nanti, pasti rasanya akan kangen saat hamil, kangen berdua kemana-mana bawa baby di perut, tendangan-tendangan kecilnya, diperhatikan dan didoakan yang baik-baik oleh orang-orang, pokoknya Subhanallah rasanya campur aduk bahagia. Mudah-mudahan baby sehat, dan dilancarkan sampai proses persalinan nanti.. Amiiin, mohon doanya :)

Kamis, 13 Agustus 2015

kehamilan pertamaku

Assalamualaikum :)

Kali ini saya akan cerita pengalaman ketika pertama kali tahu saya hamil. Sebelumnya, saya dan suami saya menikah pada bulan mei 2014 lalu. Setelah menikah, kami ga ada keinginan untuk menunda punya anak, malahan pengennya langsung dapat anak. mungkin seperti kebanyakan pasangan lain yang 'ngebet' pengen langsung punya anak pasti selalu harap-harap cemas kalo udah deket-deket waktunya jadwal menstruasi. Namun percobaan di bulan pertama kami pun gagal. 

Berbagai informasi mulai dari browsing dan info dari teman-teman tentang cara untuk mendapatkan keturunan pun saya cari dan kami praktekkan. Tapi sayangnya di bulan-bulan berikutnya masih belum ada hasil. Sampai di usia pernikahan kami yang ke 5 bulan, saya dan suami memutuskan untuk konsultasi ke dokter. Setelah cari-cari info dokter wanita akhirnya kami memutuskan untuk ke RS. Medika Permata Hijau, karena jaraknya dari rumah kami di Kebon Jeruk waktu itu masih cukup dekat. Tapi sayangnya waktu itu dokter cuma bilang untuk ga usah buru-buru, nanti kalau sudah setahun belum hamil juga baru balik ke RS. Hopeless, akhirnya kami pulang tanpa jawaban yang memuaskan dari dokter.

Sedih tentunya. Apalagi kalau denger teman-teman saya yang baru menikah langsung bisa dapat anak. Setiap berdoa, sering bertanya sama Allah, kenapa saya malah belum bisa punya anak? apa ada yang salah dengan tubuh saya?. Sampai akhirnya saya ada di titik pasrah. Mungkin Allah belum kasih rejeki anak ke kami karena masih terlalu cepat dan disuruh menikmati hubungan suami istri dulu. Sempet baca juga di blog orang, mungkin saya jadi terlalu stress sendiri setiap kali berhubungan, karena pikirannya harus hamil, harus hamil! jadi tidak menikmati waktu berhubungan. 

Akhirnya, lama-lama kami santai dan lebih banyak waktu buat jalan-jalan berdua, lebih merhatiin pola makan yang sehat, minum vitamin dan asam folat juga saya jalanin. Sampai akhirnya kesabaran itu membuahkan hasil. Di awal bulan februari 2015, harusnya jadwal saya menstruasi. Tapi kok sudah 2 hari belum mens juga, saya masih berpikir untuk ga kePDan dulu nebak klo itu hamil, bisa jadi cuma telat harinya. Sampai akhirnya saya telat seminggu, semakin deg-deg an sih, cuma suami masih nahan untuk ga beli testpack dulu, karena mungkin masih trauma kali ya dulu-dulu beli testpack tapi hasilnya selalu cuma segaris. Kata suami tunggu sampai telatnya 2 minggu. Akhirnya kurang dari 2 minggu saya sendiri yang ga sabaran, dan saya beli testpack sampai 3 buah..hahaa.

Hasil Testpack garis dua :)

Yuhuuu... Akhirnya saya ngeliat garis dua di testpack, tapi rasanya masih ragu karena kok yang garis satunya masih samar ya. Saya dan suami masih speechless, sampai akhirnya kami langsung cari dokter obgyn (wanita pastinya) untuk periksa buat memastikan. Dan jatuhlah pilihan untuk ke RS. Pondok Indah Puri Indah karena masih dekat dengan rumah dan ada dokter wanita disana yaitu dr. Ni Komang Yeni Dhanasari. SpOG.

Setelah buat appointment di hari rabu, datanglah saya dan suami ke RS. Bertemu dokternya, langsung diperiksa tapi masih dengan alat transvaginal karena umur kandungan yang masih kecil. 

Gb. Kiri : janin yg masih 0,38 cm, Gb. kanan : Miom

Allahuakbar, walhamdulillah! pas liat hasil USG. ada janin di dalam rahim saya. Calon anak yang selama hampir 8 bulan ini kami tunggu-tunggu. Rasanya sampai dirumah pun senyum itu ga bisa hilang. Langsung kami sujud syukur karena dikasih kepercayaan punya anak sama Allah. Walaupun kata dokter ada miom kecil tapi beliau bilang ga ada masalah karena nanti ga akan banyak mempengaruhi kandungan. 

Saya percaya Allah memang memberikan rizkinya di saat dan waktu yang tepat ketika kita memang sudah siap secara mental dan fisik. Jadi buat para pasangan yang masih belum diberikan keturunan, ga usah berkecil hati ataupun stress banget, yakin Allah pasti kasih diwaktu yang tepat dan jangan lupa tetap usaha, berdoa, dan menikmati hidup :)


Hello New Blog

Bismillah...

Assalamualaikum semua :)

Akhirnya setelah sekian lamanya ga megang blog kurang lebih hampir 2 tahun, sekarang mau menguatkan niat untuk mulai nge-blog lagi. Ini adalah blog ketiga yang saya buat, karena yang kemarin-kemarin udah lupa passwordnya (hehe,,, blogger labil) tapi insyaAllah kali ini saya akan mulai serius untuk menjalankan blog ini. Doakan ya...

Kenapa mau mulai nge blog lagi? Secara sekarang status udah jadi 'stay-at-home-wife & mom (soon to be)' dan tinggal nunggu waktunya lahiran, jadi buat isi waktu luang mulai lagi deh buat sharing info di blog. Sejak dinyatakan hamil bulan januari kemarin, sebenernya gatel banget udah pengen sharing-sharing info seputar kehamilan, tapi apa daya baru bisa terealisasi sekarang..hahaha emang dasar belom mood aja.

InsyaAllah, nanti saya akan sharing tentang pengalaman kehamilan yang buat saya emang super amazing banget perjuangannya. 

Wassalamualaikum :)